Komisi II DPRD Sumbar Dorong Penguatan Sektor Pertanian untuk Tingkatkan Devisa Daerah
![]() |
(Ali Muda, SH, Anggota Komisi II DPRD Sumatera Barat.) |
Padang, Lenteraindonews.com -- Anggota Komisi II DPRD Sumatera Barat, Ali Muda, SH, menekankan pentingnya fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan sekaligus sumber devisa daerah.
“Sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian. Selain menyediakan bahan pangan, sektor ini menjadi sumber pendapatan dan pencipta lapangan kerja,” tegas Ali Muda.
Ia mengingatkan, tantangan seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan dan fluktuasi harga komoditas harus diantisipasi dengan inovasi dan kebijakan berkelanjutan. Sayangnya, menurutnya, Pemprov Sumbar belum memiliki fokus jelas dalam mengembangkan sektor unggulan ini.
“Realitanya, sektor pertanian di Sumbar masih stagnan. Padahal, ini adalah gerbang kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ali Muda mendorong Pemprov untuk memperkuat teknologi pertanian, menyediakan bibit unggul serta meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan. “Jika perluasan lahan sulit dilakukan, maka intensifikasi dengan teknologi menjadi solusi,” tambahnya.
Ia meyakini, dengan pengelolaan yang baik, sektor pertanian dan perkebunan tidak hanya mampu menyerap tenaga kerja tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pemprov harus berinovasi melalui dinas terkait dan memiliki lokus yang jelas. Pertanian yang maju akan mendongkrak devisa dan kesejahteraan masyarakat Sumbar,” pungkasnya. (Aldi/HR)
Hal itu disampaikannya diruang kerja komisi 2 bersama awak media. Senin (14/7/2025).
Politisi Partai Demokrat asal Pasaman itu menyatakan sektor pertanian dan perkebunan memiliki peran strategis dalam mendorong ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat. Namun, potensi besar ini belum dimaksimalkan.
“Sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian. Selain menyediakan bahan pangan, sektor ini menjadi sumber pendapatan dan pencipta lapangan kerja,” tegas Ali Muda.
Ia mengingatkan, tantangan seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan dan fluktuasi harga komoditas harus diantisipasi dengan inovasi dan kebijakan berkelanjutan. Sayangnya, menurutnya, Pemprov Sumbar belum memiliki fokus jelas dalam mengembangkan sektor unggulan ini.
“Realitanya, sektor pertanian di Sumbar masih stagnan. Padahal, ini adalah gerbang kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ali Muda mendorong Pemprov untuk memperkuat teknologi pertanian, menyediakan bibit unggul serta meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan. “Jika perluasan lahan sulit dilakukan, maka intensifikasi dengan teknologi menjadi solusi,” tambahnya.
Ia meyakini, dengan pengelolaan yang baik, sektor pertanian dan perkebunan tidak hanya mampu menyerap tenaga kerja tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pemprov harus berinovasi melalui dinas terkait dan memiliki lokus yang jelas. Pertanian yang maju akan mendongkrak devisa dan kesejahteraan masyarakat Sumbar,” pungkasnya. (Aldi/HR)