Didampingi Menteri Perdagangan, PT SJI Payakumbuh Resmi Lepas Ekspor Ekstrak Gambir ke India
![]() |
| (Sepditito pimpinan PT SJI, mengajak anak muda mencari pasar ekspor lain, tidak tergantung pada satu negara saja) |
Fokus pada Nilai Tambah, Bukan Bahan Mentah
Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan menekankan pentingnya lompatan ini. "Ini adalah contoh nyata bagaimana kita harus bergerak dari ekspor bahan mentah ke produk olahan yang memiliki value added tinggi. Ekstrak gambir ini bukti daya saing industri hilir Indonesia," tegas Dr. Budi Santoso.
Sepditito pimpinan PT SJI, dalam wawancaranya, ia menjelaskan strategi bisnisnya: "Kompetisi menjual bahan mentah itu sama saja. Kami memilih untuk berinovasi dengan memperkenalkan KTC (katekin atau kandungan senyawa yang ada pada gambir) sebagai brand Indonesia, layaknya teh Jepang atau ginseng Korea. Ini bukan gambir asalan."
Kelebihan Kompetitif: Biaya Produksi dan Kualitas
Tito membeberkan keunggulan produksi dalam negeri. Menurutnya, biaya produksi Chatechin di Indonesia bisa 50% lebih murah (rasio 2:1) dibandingkan jika diproduksi di India, memberikan keunggulan harga yang signifikan. Selain itu, kode HS yang jelas (92.190) untuk gambir memastikan kepastian hukum dan kemudahan dalam proses kepabeanan.
Dukungan untuk Masa Depan dan Tantangan
Pelepasan ekspor ini juga dimaksudkan untuk mendorong generasi muda. "Kami ingin anak muda mencari pasar lain, tidak tergantung pada India saja. Peluangnya sangat besar," tambah Tito.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar iklim usaha dan regulasi, seperti perpajakan dapat dikembalikan kondisinya yang mendukung seperti beberapa tahun lalu untuk semakin mendorong pertumbuhan industri.
Meski fokus pada ekstrak, PT SJI tetap mengelola dan mengekspor komoditas perkebunan lainnya seperti Coffee Bean (Biji Kopi), Betelnut (Pinang), dan Cocoa Bean (Biji Kakao).
Tentang Chatechin 95+ dan Pasar Potensial
Chatechin 95+ adalah ekstrak murni dari senyawa aktif KTC (Katekin) dalam gambir. Senyawa ini, seperti dijelaskan Tito, banyak digunakan dalam industri farmasi, suplemen kesehatan dan sebagai antioksidan tinggi. Pasar India mengonsumsi 90% gambir dunia, menjadi pintu masuk ke negara lain.
Dengan diraihnya milestone ini, PT Salimbado Jaya Indonesia tidak hanya sekadar mengekspor, tetapi sedang menempatkan Indonesia di peta global sebagai produsen bahan baku berkualitas tinggi dan inovatif.(Aldi)



.jpg)
