Articles by "Pariwisata"

4Pilar Kebangsaan Amicus curiae Antisipasi El Nino Anugerah Media Center Apeksi APSMC Asrizal Aziz Audy Joinaldy Baiturrahmah Banjir Bandang Banjir Kota Padang Banjir Sumbar Bank Nagari Bantuan Banjir Bantuan Banjir Padang Bantuan Untuk Palestina Basarnas Baznas Bencana Sumbar Benny Utama Berbagi dan Santuni Anak Yatim Berbagi takjil BIC BIC Halal Korea Bimas Bimbingan Perkawinan Bintara Biografi BMKG BNI BNPB BPBD BPBD Sumbar BPD BPK BPKP BRI BRI Peduli BRI RO BRI RO Padang Budi Gunadi Sadikin Bukittinggi Bulan Bahagia Ramadhan Bulog Burung BWS BWS V Cawako Hidayat CKS Crossing Lines Daerah Dendang Lagu KIM Deta Dewan Pers Dinas Lingkungan Hidup Dinas Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Perhubungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Sosial Dirjen Imigrasi Dishub Ditlantas Donny Ermawan Taufanto Donor Darah DPD RI DPP KJI DPR RI DPRD DPRD Kota Padang DPRD Sumbar DPW KJI EDC Ekonomi Ekonomi Kreatif Ekos Albar Energi SDA Epyardi-Ekos Epyyardi Asda ESDM Fadly Amran Fadly-Maigus Festival Juadah Festival Muaro Padang Filipina Gangguan Pelayanan Air Gedung Azhari Government Public Relations Green Campus Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) HAKORDIA Hari Amal Bakti Hari Kanker se dunia Hari Kebangkitan Nasional Hari Libur Nasional Hiburan Hizbul Wathan Hoaks HPN 2025 Hukum dan Ham HUT BRI 129 HUT ke 192 HUT Kota Padang 356 Idul Adha Iklan IKW RI IKWI Sumbar Industri Pertahanan Internasional Investasi Bidang Pendidikan Jakarta Jaksa Agung Muda Intelijen Jasa Raharja Jepang Jongguk Maransi Siagian Judi Online Kab. Malawi Kab. Sijunjung Kajati Kajati Menyapa Kalimantan Barat Kampung Jawa Kanazawa University Karate Kebakaran Hutan Kebebasan Pers Kejati Kemenag Kemenag Kota Padang Kemendikburistek Kemenhan Kemenkes Kemenkumham Kemenlu Kementerian ESDM kementrian kelautan dan perikanan Kemhan Kerjasama transfer teknologi Kesehatan Ketahanan Pangan Kim Soo Il Kisah Surao Tuo KJI KJI Bukittinggi KJP KKLA KLHK KOBAR Lawan Dengue Kolaborasi Jurnalis Indonesia Kominfo KONI Koni Padang Pariaman KONI Sumbar Koperasi Korem 032 Korem 032 Wirabraja Kota Padang KPI KPID KPK KPU Krarcab 03 KUA Kuliner Kutbah Jumat Labuan Batu Lapangan Minyak dan Gas Bumi Laskar Merah Putih Lawan Dengue Lawan Hoaks Lebaran 2024 Legislatif Lemkari Leonardy Harmainy Lingkungan Hidup LKAAM LMP LMP Macap Kota Padang Logistik Lokasi Terdampak Banjir Bandang Longsor Kab. Bandung Barat LPM Lubuk Basung Macab LMP Mahyeldi Ansharullah Maigus Nasir Malam Lailatul Qadar Malam Minggu MAN 1 Maygus Nasir Megathrust Menag Mendagri Menhan Menhub Menperin Minyak dan Gas Moge MBBI Momen Ramadhan dan Lebaran MTsN 5 MTsS Dhuafa Mudik Bareng 2024 Mudik Ceria Penuh Makna Mudik Gratis 2024 Mudik Lancar 2024 Nagari Sikabu Nasdem Nasional National Defence Academy Jepang Newsroom Nusantara Nuzul Quran Ogranisasi Melanesia Spearhead Group (MSG) Ogranisasi PBB OJK Olahraga Organisasi Cinta Kasih Sayang Ormas Lintas Sektor Pacu Kudo Pacu Kudo 2025 Padang Padang Ekraf Padang Eye Center. RS Mata PEC Padang Magek Padang Pariaman Paertai Demokrat Pafang Pariaman Painan Pameran Lukisan PAN Panen Padi Pantai Padang Pantai Pasir Jambak Pariaman Pariwisata Pariwusata Parlemen Partai Demokrat Sumbar Partai Nasdem Partai Umat Pasar Malam Paskibraka PDAM Pelantikan Gubernur Sumbar Pelantikan KSAU Pemadaman Listrik Pemilu 2024 Pemko Padang Pemunguntan Suara Ulang (PSU) MK Penanggulangan TB Penangkapan Transhipment Pendidikan Pendidikan Anti Korupsi Penerimaan Pengalihan isu Penghargaan Anti Suap Penghargaan APPI 2024 Penghulu Pengunsi Rohingya Perhubungan Peristiwa Perkebunan Perpustakaan Pers Release Persiapan Angkutan Lebaran 2024 Pertamina Hulu Energi Pertanian Perumdam Pesantren Darul Ulum Pesawat Super Herkules Pesona Kampus Hijau Petani Tangguh pgai Pilgub Sumbar Pilkada Pilkada Sumbar PJKP PKDP Polda Polda Sumbar Poleri Polhukam Police Commissioners and Police Ministers Meeting Politik Polresta Polresta Padang Polri Porseni POS Indonesia Prabowo Subianto Presiden Jokowi stabilkan harga Beras Program API Sarpras PTV Program Infrastruktur Program Kerja Stategis PSDABK PSU DPD RI 2024 PUPR QRIS Qurban Ramadhan 2025 Ramadhan Berbagi Ramadhan Berkah RAN-GPI Rapat Paripurna 2024/2025 Rapim Muhammadiyah Rendang Renovasi SDN 14 Resepsi RSUD dr. Rasidin Rumah Wartawan Dibakar Rumania Safari Ramadan Sangar Seni Budaya Indonesia SAPA KUA Sate Mak Etek Satgas Pornografi Anak Satwa Liar Sekjen Kemhan Sembako Siti Nurbaya SJS Plaza Lapai Skateboard SMA Adabiah SMAN 14 SMAN 3 SMK Dhuafa Nusantara SMK Pratama SMPN35 Solok Spirit Stok Ikan Mencukupi saat Lebaran 2024 Sumarak Ramadan Sumbar Sungai Batang Arau Swaswmbada Pangan Swis Tanah Datar Tanggap Darurat Tanggap Darurat Bencana Tantangan Era Digital TBC Ternate TIN TNI TNI AU Tolitoli Tongkrongan Anak Muda Tour de Singkarak Tour of Kemala Tradisi Minang Padang Pariaman Trans Padang UKM UKW Umrah Unesco Urut Tradisional Vanuatu Volly Ball FKA CUP Walikota Wamen Nezar Patria Wilayah Pertambangan Rakyat Wisata Wisata Konservasi Laut Yaqut Cholil Qoumas Yasonna H. Laoly Z-Auto
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan



Padang, Lenteraindonews.com -- Pentas seni Nongkrong Kreatif yang digelar di Pujasera Taplau, Padang, Minggu (8/8) malam, menyuguhkan pertunjukan luar biasa dari anak-anak difabel. Dengan penuh semangat, mereka memamerkan keterampilan Wushu yang memukau ratusan penonton yang hadir.  

Para peserta yang berasal dari berbagai sanggar difabel di Padang itu menampilkan gerakan Wushu yang dinamis, dilengkapi dengan penggunaan pedang, kipas, dan tongkat. Kostum warna-warni yang mereka kenakan semakin mempercantik penampilan.  

"Latihan selama tiga bulan akhirnya terbayar. Mereka sangat antusias dan berlatih dengan tekun," ujar Rina, salah seorang pelatih.  

Penampilan mereka berhasil menyentuh hati banyak penonton. Arie (42), warga Padang Timur, mengaku terharu menyaksikan aksi anak-anak difabel tersebut.  

"Saya sampai merinding melihat penampilan mereka. Ini bukti bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berprestasi," katanya.  

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Syafni Indra, secara khusus memberikan penghargaan kepada para peserta.  

"Piagam ini sebagai bentuk apresiasi kami. Ke depan, kami akan memperluas panggung inklusif seperti ini ke lebih banyak lokasi," ujar Yudi.  

 

Dukungan untuk Seniman Difabel

Pemerintah Kota Padang membuka kesempatan bagi sanggar dan komunitas difabel yang ingin menampilkan karya mereka. Setiap Jumat juga disediakan pelatihan seni gratis khusus untuk penyandang disabilitas.  

Andi (15), salah satu peserta, dengan semangat menyatakan, "Malam ini kami buktikan bahwa kami juga bisa berkarya dan menghibur masyarakat."  

Pentas Nongkrong Kreatif akan menjadi agenda rutin dengan berbagai tema menarik, sekaligus mempersiapkan seniman difabel Padang untuk tampil di ajang yang lebih besar.  (Red)


Padang, Lenteraindonews.com -- Kegiatan seni yang digelar setiap Sabtu (Malam Minggu) di Pujasera Pantai Padang ramai dinonton oleh masyarakat dan pengunjung  pariwisata baik lokal maupun manca negara yang kebetulan lewat di depan masjid Al-Hakim.

" Acara ini sangat bagus dan menghibur pengunjung seperti kami yang berasal dari Pekanbaru, disini kami bisa menikmati seni budaya Minang Kabau," ungkap Hamid wisatawan dari Pekanbaru, Sabtu malam, (2/ 08/ 2025).

Lebih lanjut, acara seperti ini sangat membangun dan bisa mengarahkan para generasi muda lebih kreatif juga bisa menjauhi mereka dari efek negatif, seperti halnya tawuran dan pengaruh akan narkoba.

" Setiap seni tari atau yang saya lihat disini opera seni cerita yang bercampur dengan silat seperti tadi diumumkan LC adalah randai. Gerakkan tersebut sudah pasti para penggiat seni tersebut adalah sehat dan ini bisa dilihat bahwa mereka sangat jauh dari apa yang disebut dengan pemakai Narkoba, " papar Hamid.

Kepala dinas Pariwisata dalam kata sambutannya berapa saat yang lalu mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang kreasi buat generasi muda.

"Acara yang digelar setiap malam Minggu di Pujasera merupakan ajang kreasi para anak muda, selain seni Minang juga menampilkan para pengamen jalanan dan ini bisa menjadi sebagai ajang kreasi buat para anak muda dan penggiat seni, " terang Yudi.

Terpisah, Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir mengatakan kegitan ini " Kami bersama Bapak Wali Kota ingin mendorong OPD untuk lebih kreatif dalam menciptakan tampilan-tampilan seni dan budaya yang bisa dinikmati masyarakat dan wisatawan," ujar Maigus, Sabtu Malam (malam minggu) 14 Juni 2025.

" Kegiatan seni akan digelar setiap hari Sabtu, Kita manfaatkan dua panggung terbuka di kawasan wisata, yakni di Pujasera yang berada di depan kantor Dinas Pariwisata lama dan di Cimpago (depan Lapau Panjang). Kedua panggung ini direncanakan sebagai wadah ekspresi seni bagi pelajar, komunitas, hingga seniman jalanan Kota Padang, " ungkapnya.

"Kita ingin kedua panggung ini aktif, minimal setiap malam Minggu. Anak-anak sekolah tidak hanya tampil di lingkungan mereka sendiri, tapi bisa unjuk kebolehan di kawasan wisata. Begitu juga seniman lokal, kita seleksi yang terbaik untuk tampil. Pemerintah siap memfasilitasi," beber Maigus.

Maigus juga mengatakan, pergelaran seni ini akan melibatkan berbagai instansi terkait, diantaranya, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, juga Kominfo serta dukungan dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup.(Gan/Aldi)



 
Padang, Lenteraindonews.com -- Kota Padang kini punya destinasi wisata malam yang wajib dikunjungi! Pemerintah Kota Padang resmi meluncurkan panggung seni dan budaya "Nongkrong Kreatif" yang digelar setiap Sabtu malam di Gelanggang Medan Nan Bapaneh, kawasan Pujasera Pantai Padang. Acara perdana ini langsung ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, bahkan jadi perbincangan hangat di media sosial.

Dibuka secara meriah oleh Wakil Wali Kota Padang, H. Maigus Nasir, M.Pd, acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Padang, Yudi Indra Syani, serta puluhan pelaku seni dan UMKM. Tak heran, lokasi ini langsung menjadi spot foto viral bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer seni Minangkabau di tepi pantai.  

Daya Tarik Baru untuk Wisatawan
Yudi Indra Syani menyatakan, "Ini adalah terobosan baru untuk meningkatkan pariwisata Padang. Wisatawan tidak hanya menikmati pantai, tapi juga hiburan seni budaya berkualitas!"

Program ini merupakan bagian dari ""Jelajah Padang," sebuah inisiatif Pemko Padang untuk memajukan ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata. "Kami ingin Gelanggang Medan Nan Bapaneh kembali menjadi ikon kebanggaan, seperti di masa kejayaannya dulu," tambah Yudi.  

Generasi Muda Jadi Penggerak Utama
Yang bikin semakin spesial, panggung ini didominasi penampilan pelajar SD dan SMP se-Kota Padang! Setiap minggu, minimal tiga sekolah unjuk kebolehan dengan pertunjukan Randai, Tari Tradisional, Syair Saluang, dan Cerita Rakyat Minang.
 
Wawako Maigus Nasir pun bangga: "Ini bukti bahwa Padang tidak hanya kaya alam, tapi juga budaya. Kami berkomitmen menjadikan ini sebagai agenda tetap yang mendunia!"


Dampak Positif bagi UMKM & Pariwisata
Selain jadi hiburan, "Nongkrong Kreatif" diharapkan bisa mengerek kunjungan wisatawan dan meningkatkan omzet pedagang di Pujasera. "Pujasera kini lebih tertata dan nyaman. Ini momentum bangkitkan ekonomi kreatif Kota Padang," ujar Maigus.  

Penampilan Perdana Bikin Terpesona
Malam pembukaan dihiasi penampilan spektakuler dari SMPN 8 Padang (Syair Saluang Pauah Pasamoan & Tari Sabai Nan Aluih) serta SDN 31 Jati Tanah Tinggi yang memukau lewat Randai bertema legenda Minang.  

Jadi, kapan kamu ke Padang? Jangan lewatkan keseruan "Nongkrong Kreatif" setiap Sabtu malam!
Yuk, ramaikan dan bagikan momen seru kalian di sini! (Aldi)



(Destinasi Wisata Pantai Pasir Jambak sangat indah dan asri, Pilihan wisata rombongan maupun wisata keluarga. Foto Dok. AndiSatria)


Padang, Lenteraindonews.com -- Pantai Pasir Jambak menjadi salah satu destinasi favorit para perantau yang pulang mudik Lebaran tahun ini. Dengan suasana asri di bawah rindangnya pohon pinus dan pohon kelapa, pantai ini menawarkan pengalaman wisata yang menyegarkan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Yang membuat pantai ini semakin istimewa adalah harga makanan dan minuman yang tetap terjangkau, bahkan di momen Lebaran sekalipun. Pengunjung bisa menikmati kelapa muda segar hanya dengan Rp5.000 per buah, rakik Maco, rakik Udang dan banyak lainnya.

Bagi yang ingin bersantai di tepi pantai sambil menikmati angin laut, tersedia layanan sewa tikar seharga Rp20.000 untuk seharian penuh.



"Kami ingin pengunjung merasa nyaman tanpa terbebani harga. Makanya, kami tetap jual dengan harga normal, tidak ada kenaikan saat Lebaran," ujar salah seorang pedagang di lokasi. 

Fasilitas lainnya yang membuat wisatawan betah adalah kebijakan gratis parkir bagi pengunjung yang berbelanja di pondok-pondok kuliner sekitar pantai. Hal ini menjadi nilai tambah bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan tanpa khawatir biaya tambahan. Pantai Pasir Jambak terus ramai dikunjungi sejak Lebaran pertama hingga hari ke-6 (H+6), dengan puncak keramaian terjadi pada akhir pekan. 


(Berada di Pantai Pasir Jambak serasa berada di ujung daratan, dengan pemandangan pantai yang luas)


Keindahan pantai yang dipadu dengan suasana teduh di bawah pepohonan rindang menjadi daya Destinasi Wisata Pantai Pasir Jambak sangat indah dan asri, Pilihan wisata rombongan maupun wisata keluarga.

Bagi perantau mencari destinasi wisata untuk rombongan dan keluarga yang murah meriah dengan nuansa alam yang memukau.

Pantai Pasir Jambak adalah pilihan tepat! Ayo ajak keluarga menikmati liburan seru sambil menikmati kuliner lezat dengan harga bersahabat. (Aldi)

#PasirJambak 
#WisataMurah 
#Lebaran2025 
#PantaiAsri 
#KulinerNikmat

Pelatihan pembuatan Deta, diadakan di Mini Theater Gedung Youth Center Padang

Padang – Dinas Pariwisata Kota Padang menggelar pelatihan pembuatan Deta, kegiatan ini diadakan di Mini Theater Gedung Youth Center Padang berlangsung selama tiga hari. Peserta yang mengikuti dari sub sektor kriya ekonomi kreatif (Ekraf)  sebanyak 45 orang.

Terobosan yang difasilitasi Dinas Pariwisata Kota Padang ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan Sumber Daya Manusia (SDM) para pelaku Ekraf yang berada di Kota Padang serta dapat menambah cuan bagi generasi muda. Produksi dan penjualan Deta ini sangat diminati karna memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.

Melalui tema "Deta Rancak" para pelaku Ekraf dapat membuat Deta yang indah dan berkualitas untuk memenuhi pasar dalam negeri serta dapat bersaing di pasar internasional ujar Welfrida. Kamis, (5/12/2024).
 
Para peserta diajarkan mulai dari teknik dasar pembuatan deta hingga bagaimana memadukan unsur tradisional dan modern agar produk yang dihasilkan lebih menarik bagi pasar masa kini. 
 
Para peserta juga mendapat wawasan tentang strategi pemasaran digital untuk mempromosikan produk yang mereka ciptakan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Padang. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas pelaku Ekraf sehingga mereka bisa bersaing dan berkembang di era ekonomi digital,” ungkapnya.

Peserta pelatihan mengaku antusias dan merasa mendapat banyak manfaat dari kegiatan ini. “Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini, sekarang saya tahu bagaimana membuat deta dengan kualitas tinggi dan strategi untuk memasarkan produk saya,” kata salah satu peserta.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk deta dari Kota Padang bisa menjadi ikon baru dalam dunia kriya dan mendatangkan cuan (uang) bagi para pelaku Ekraf. Hal ini sejalan dengan visi Kota Padang untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.
 
Deta dipakai oleh laki-laki Minangkabau simbol kewibawaan dan kehormatan

Mengenal lebih dekat tentang Deta :
Deta adalah penutup kepala yang digunakan oleh laki-laki Minangkabau dalam pakaian tradisional, dan berfungsi sebagai simbol kewibawaan dan kehormatan serta menunjukkan identitas budaya Minangkabah. Pada acara adat sering digunakan sebagai tanda penghormatan terhadap tamu bangsawan atau negara.

Keunikan Deta disesuaikan dengan status sosial pemakainya. Deta dibuat dari kain segi empat berukuran 110 cm x 110 cm yang dililitkan di kepala. Cara pemakaiannya adalah dengan melipat kain dalam bentuk segitiga yang kemudian digulung.

Deta juga memiliki kerutan pada bagian keningnya yang menunjukkan bahwa pemakainya adalah orang pilihan sebagai kepala suku kaum atau Pangulu.

Saat ini, deta sudah sangat jarang digunakan dalam keseharian. Namun, ada upaya untuk menghidupkan kembali deta dengan membuat deta siap pakai sebagai souvenir atau untuk kembali diminati oleh warga. (Aldi)

Pj Sekda Kota Padang Yosefriawan menerima penghargaan APPI 2024 yang diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

 

Jakarta, (Lenteraindonews.com) -- Kota Padang berhasil memboyong tiga penghargaan dalam Lomba Video Kreatif Bangga Berwisata di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) di ajang Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) 2024.

 

Penghargaan ini diterima Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Yosefriawan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno di Jakarta, Senin (9/9/2024).

 

Ajang Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) adalah sebuah penghargaan yang diberikan untuk memperkuat promosi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di berbagai daerah di Indonesia. Pada tahun 2024, ajang ini diikuti oleh seluruh provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia, di mana para peserta berkompetisi dengan membuat video pendek yang mempromosikan potensi pariwisata di daerahnya.

 

APPI 2024 mengusung beberapa kategori, seperti kuliner, Event Daerah, Seni dan Budaya, serta Destinasi Wisata Unggulan. Ajang ini bertujuan untuk mengapresiasi semangat dan inovasi pemerintah daerah dalam memasarkan potensi pariwisata di daerah masing masing.

 

Adapun tiga penghargaan yang diraih Pemko Padang di Ajang Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) adalah :
Peringkat kedua untuk kategori Video Kuliner
Peringkat ketiga untuk kategori Video Seni dan Budaya
Peringkat keempat untuk kategori Video Event Daerah

 

Penghargaan bergengsi ini diberikan atas partisipasi aktif Kota Padang dalam Lomba Video Kreatif Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

 

Penyerahan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno.

 

Penghargaan ini diterima oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Padang, Yosefriawan, bersama Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani.

 

Pj Sekretaris Daerah Kota Padang, Yosefriawan, menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih Pemko Padang.

 

"Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh stakeholder pariwisata di Kota Padang," ujarnya.

 

Yosefriawan berharap dengan diraihnya penghargaan ini, citra Kota Padang sebagai destinasi wisata semakin meningkat.

 

"Kami berharap kunjungan wisatawan ke Kota Padang akan semakin meningkat sehingga berdampak positif pada perekonomian masyarakat," tambahnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, menjelaskan bahwa partisipasi Kota Padang dalam ajang APPI merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempromosikan potensi wisata daerah.

 

"APPI merupakan ajang yang sangat baik untuk mempromosikan destinasi wisata, event, seni budaya, dan kuliner daerah. Kami berharap dengan mengikuti ajang ini, Kota Padang semakin dikenal oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ungkapnya.

 

Lomba Video Kreatif BBWI merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendorong masyarakat agar lebih kreatif dalam mempromosikan potensi wisata daerah masing-masing.

 

Peserta lomba diminta untuk membuat video kreatif dengan durasi tertentu yang mengangkat tema-tema pariwisata yang telah ditentukan. 

 

Dengan diraihnya tiga penghargaan dalam ajang ini, Kota Padang membuktikan bahwa potensi wisata Kota Padang sangat menarik dan layak untuk dikunjungi. (Rils)


Padang, LenteraIndoNews.com - Event Sumarak Ramadhan yang sukses digelar pada Ramadhan tahun lalu, kembali akan dilaksanakan pada Ramadhan tahun 1445 H ini. Kegiatan yang akan berlangsung 22 hingga 31 Maret tersebut rencananya akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tanggal 23 Maret mendatang. 


"Tahun ini adalah tahun kedua kita melaksanakan event Sumarak Ramadhan dan kita berharap kunjungan wisata di Sumatera Barat akan meningkat," kata Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sumbar Asril, saat jumpa pers dengan awak media di ruangan Command Center Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Selasa (20/03/2024). 


Asril menjelaskan, kegiatan Sumarak Ramadhan dilaksanakan untuk semakin menguatkan Provinsi Sumbar sebagai Destinasi Wisata Halal di Indonesia, seperti tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pariwisata Halal. 


Selain itu, kegiatan Event Sumarak Ramadhan 1445 H ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Sumbar bekerja sama dengan stakeholder terkait dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisata dan tentunya  meramaikan Masjid Raya Sumbar yang merupakan Masjid kebanggaan masyarakat Minangkabau. 


Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik yang diwakili oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Indra Sukma, mengusulkan pelaksanaan bazar di halaman kantor Gubernur disatukan dengan event Sumarak Ramadhan.


"Kita berharap pelaksanaan event atau bazar-bazar lain yang akan digelar di Pemprov Sumbar dilaksanakan diwaktu dan tempat yang sama, dengan tujuan memaksimalkan kunjungan wisata," ucap Indra. 


Dalam event Sumarak Ramadhan 1445 H akan diisi dengan berbagai sumarak seperti, Sumarak Kuliner, Sumarak Ekonomi Kreatif (Ekraf), Sumarak Fashion, Sumarak Produk Anak (Produk Fashion Anak, Produk Mainan Anak), Wahana Bermain Anak, Aneka Lomba (Lomba Tahfizh, Lomba Da'i Cilik), Panggung Kreasi Anak dan event menarik lainnya. (**)

Antusias pengunjung pasar malam di kelurahan Olo - Pantai Padang (foto doc. LN)


Padang, LenteraIndoNews.com - Gemerlap langit di lokasi wisata Pantai Padang ditambah kemilauan cahaya warna warni lampu menambah keindahan dan kemeriahan Pasar Malam yang terletak di Jl. Samudera Kelurahan Olo Padang. Zaman telah berobah teknologi telah maju namun pasar malam tetap menjadi idola bagi masyarakat, bahkan daya pikatnya sulit di tolak oleh sejumlah kalangan atas.


Terlihat antusias pengunjung di hari pertama dibuka 24 Februari 2024, berjejer warga yang antri membeli karcis untuk menikmati wahana yang ada. Akses lokasi yang strategis memberi kemudahan bagi pengunjung untuk datang dan menikmati hiburan di pasar malam. “Kami akan membuka pasar malam ini sampai lebaran 2024 nanti” ujar peri pengelola pasar malam saat diwawancarai oleh tim, Sabtu (24/2/2024)


Adanya pasar malam menambah semaraknya aktifitas perekonomian warga di sekitar Pantai Padang, antusias pengunjung memberikan pemasukan bagi pemuda setempat dalam merapikan dan mengelola perpakiran, serta membantu mengatur kelancaran kendaraan di jalan raya utama. Tidak terkecuali warung kopi, warung lesehan bermunculan menjajakan makanan dan minuman yang murah meriah.




Setiap hari pasar malam mulai dibukan pukul 7.30 s/d 12.00 malam. Selain hiburan, yang menjadi data tarik pasar malam lomba ketangkasan. Dengan membeli karcis atau tiket sebesar Rp. 10 ribu pengunjung yang beruntung dapat membawa hadiah pulang kerumah. Setiap stand memberi hadiah berbeda beda mulai yang mahal Android sampai yang paling murah rokok, panci, sendok dan sampo. 


Rata rata harga karcis untuk setiap wahana di pasar malam sepuluh ribuan. Bermacam wahana yang ada seperti bianglala, kora-kora, roda roda gila dan rumah hantu yang selalu ramai. Ada juga wahana permainan tradisional seperti lempar jarum, lembar gelang dan mewarnai gambar hitam putih, Ajang seluncur dan lompat untuk anak-anak.


Tidak ketinggalan pasar malam yang menawarkan kuliner, seperti food truck, mie tek tek, berbagai macam produk kerajinan tangan, cindera mata dan pakaian. Semua wahana menjadikan pasar malam tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. (Aldi/LN)



Pertemuan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dengan penyelenggara Indonesia Cycling Series (ICS) 2024. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]


Padang, LenteraIndoNews.comGubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, konsep baru TdS bertujuan untuk mengundang lebih banyak peserta dari kalangan ‘hobbies’ (pencinta), sehingga dampak langsung event tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat.

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tengah menjajaki peluang untuk mengonsep ulang (reconcept) event Tour de Singkarak (TdS) agar bisa tergabung ke dalam rangkaian event olahraga pariwisata (sport tourism) Indonesia Cycling Series (ICS) 2024.

Event Organizer di Padang - Traydigita Productions
“Sebelumnya, pelaksanaan TdS ini memang full kejuaraan yang melibatkan para atlet profesional dari banyak negara. Secara dampak bagi masyarakat, memang masih menjadi perdebatan. Dampak yang paling terasa memang semakin bagusnya kualitas jalan di Sumbar, karena ada sokongan anggaran dari pusat untuk itu,” ungkap Gubernur Mahyeldi saat menyambut kunjungan penyelenggara ICS 2024 di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (7/2/2024).


Namun demikian, lanjut  Gubernur, saat ini TdS tidak lagi mendapat sokongan anggaran dari pemerintah pusat. Di samping itu, kemampuan daerah juga belum mumpuni untuk menghelat event tersebut dengan konsep full kejuaraan balapan. Sehingga, peluang untuk tergabung dengan ICS 2024 sangat layak dipertimbangkan.

Rancangan pelaksanaan ICS 2024 sendiri dimulai dengan event Tour de Prambanan (TdB) Yogyakarta, Tour de Spirit of Java (TdSJ) Solo Jawa Tengah, Tour de Manado (TdM) Sulawesi Utara, dan ditutup dengan Tour de Singkarak (TdS).

Rangkaian event tersebut menargetkan 80 persen peserta dari kalangan ‘hobbies’ (pencinta), dan 20 persen lainnya dari kalangan pembalap profesional.

“Kami rasa, konsep TdS yang sepenuhnya ‘sport tourism’ ini akan menjawab berbagai pertanyaan soal dampak langsung event TdS selama ini bagi masyarakat. Sebab, konsep baru ini akan mengedepankan unsur pariwisata, yang menargetkan 1.600 lebih peserta. Mereka akan menetap di Sumbar selama tiga hari untuk mengikuti event yang hanya digelar satu hari,” ujar Gubernur lagi.

Mahyeldi berharap, rencana TdS dalam rangkaian ICS dapat digelar berbarengan dengan puncak peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar pada 1 Oktober 2024 mendatang. Ia meyakini, akan semakin banyak pihak yang terlibat untuk mendukung TdS dengan konsep baru tersebut, karena juga akan membuka peluang pasar bagi berbagai destinasi pariwisata dan produk UMKM Sumbar.

Sementara itu, Santi dari Fiva Sport Indonesia selaku penyelenggara ICS 2024 turut meyakini bahwa TdS dengan konsep baru tersebut akan mendatangkan keuntungan besar bagi masyarakat dan pemerintah melalui penerimaan pajak. Terlebih, TdS sebelumnya sudah memiliki nama besar, dan Sumbar memiliki potensi luar biasa di sektor wisata, kuliner, dan rute jalan yang sangat menantang bagi para pesepeda.

“Melibatkan TdS dalam Indonesia Cycling Series (ICS) 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku penyelenggara. Sebab, ICS tidak hanya fokus pada olahraga, melainkan juga fokus pada aspek pariwisata. Untuk kemasan, TdS sangat layak dikemas dengan menempelkan entitas kebudayaan lokal di dalamnya. Kami sangat yakin ini akan memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ikut hadir mendampingi Gubernur dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar Maifrizon, Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar Endrizal, Kabiro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumbar Mursalim, Kabid Promosi Dinas Pariwisata Sumbar Asril, dan sejumlah pejabat Pemprov Sumbar lainnya. [Red]


Danau Paisu Pok di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Airnya jernih memantulkan warna langit yang berkilauan


Air danaunya sangat jernih. Pengunjung dapat melihat permukaan dasar danau yang memiliki kedalaman antara 5 meter hingga 15 meter.

Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan satu di antara 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Tak seperti wilayah administrasi lainnya di Sulteng yang menyatu dengan Pulau Sulawesi, wilayah Banggai Kepulauan bersama Banggai Laut justru merupakan gugusan pulau-pulau. Banggai Kepulauan memiliki luas 2.448,79 kilometer persegi (km2) dan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020 sebanyak 120.142 jiwa.

Banggai Kepulauan merupakan gugusan dari 121 pulau sedang dan besar serta 337 pulau kecil, bahkan tak sedikit hanya berwujud batu karang. Terdapat lima pulau besar berpenghuni meliputi Pulau Peleng (2.340 km2), Banggai (268 km2), Bangkurung (145 km2), Bokan Kepulauan (84 km2), dan Pulau Labobo (80 km2). Setiap pulau di Banggai Kepulauan menyuguhkan keindahan alam berbeda dan memiliki potensi pariwisata luar biasa. 

Salah satunya ada di Desa Luk Panenteng, Kecamatan Bulagi Utara yang berada di Pulau Peleng. Di desa ini terdapat objek wisata alam nan memukau, namanya Danau Paisu Pok. Inilah surga tersembunyi pariwisata dari kabupaten berjuluk Bermuda dari Sulawesi Tengah tersebut. Butuh waktu sekitar dua jam 30 menit perjalanan darat dari ibu kota kabupaten di Salakan ke Desa Luk Panenteng untuk mencapai danau tercantik di Pulau Sulawesi itu.





Jika perjalanan dimulai dari Jakarta, maka hanya bisa dilakukan melalui jalur udara selama 1,5 jam menuju Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai. Ada beberapa maskapai yang melayani rute ini dengan biaya di bawah Rp2 juta sekali terbang. Perjalanan menuju ke Pulau Peleng dilanjutkan melalui jalur laut memakai kapal pelayaran rakyat dari Pelabuhan Rakyat Luwuk ke Pelabuhan Rakyat Salakan.

Tiket pelayaran kelas ekonomi dapat ditebus seharga Rp50.000 per orang atau jika ingin merasakan kelas VIP, maka harganya berkisar di angka Rp150 ribu per orang dan bisa menikmati ruang berpendingin udara. Lama perjalanan laut dari Luwuk menuju Salakan berkisar 3,5-4 jam bergantung kepada kondisi gelombang laut.

Sedangkan perjalanan dari Salakan menuju Danau Paisu Pok berjarak 89 kilometer. Disarankan untuk membawa atau menyewa kendaraan roda empat atau roda ke objek wisata ini karena belum ada angkutan umum ke lokasi terdekat. Perjalanan pun sebaiknya dilakukan sejak pagi hari agar tidak kemalaman saat kembali ke Salakan.

Rute menuju Danau Paisu Pok relatif sepi dan sepanjang perjalanan jarang berpapasan dengan kendaraan. Aspal jalan selebar rata-rata dua meter lumayan mulus meski di beberapa bagian terdapat jalan yang memerlukan perbaikan. Perbukitan hijau dengan ribuan pohon nyiur di sisi jalan dan birunya air laut Teluk Banggai di sisi kiri begitu memanjakan mata.  

Tak perlu melajukan kendaraan dalam kecepatan tinggi, karena selain ruasnya sempit, kita harus berkali-kali menemui jalan menikung. Terkadang ketika melewati sebuah perkampungan, kita harus melambatkan laju kendaraan lantaran tak jarang warga menjemur hasil panen kebun mereka di tepi jalan hingga memakan nyaris sepertiga aspal.

Sebelum tiba di lokasi tujuan, wisatawan bakal melewati objek wisata Paisu Batango yang airnya terdiri dari air laut, payau dan air tawar dengan permukaan jernih hingga tampak bagian dasarnya. Setelah meneruskan perjalanan selama 15 menit, pengunjung tiba di Danau Paisu Pok.

Pintu masuk ke Paisu Pok tepat berada di tepi jalan raya dan kendaraan dapat diparkirkan di sebuah lahan kosong dekat pintu masuk. Untuk mencapai lokasinya, pengunjung mesti melewati beberapa anak tangga dan menyusuri perbukitan selama sekitar 10 menit. Perjuangan itu akan terbayarkan begitu tiba di tepi danau.

Paisu Pok merupakan danau alam seluas sekitar 1,2 hektare (ha) yang memiliki kedalaman antara 5 meter hingga 15 meter. Perbukitan hijau dengan aneka pohon setinggi kira-kira 20-25 meter seolah ingin menyembunyikan kecantikan danau berair hijau toska tersebut. Danau tersebut masih terjaga keasliannya.

Airnya sangat jernih bahkan kita dapat melihat dengan mata telanjang bagian dasar danau yang dipenuhi oleh bermacam batang pohon mati serta aneka ikan sedang berenang bebas. Dalam bahasa suku Sea-sea yang mendiami wilayah Luk Panenteng, paisu pok artinya danau dengan dasar permukaan berwarna hitam.

Bila cuaca sedang bersahabat, kita dapat menyaksikan permukaan air danau dapat memantulkan kembali siluet perbukitan, gazebo, dan perahu. Ini mirip seperti kita sedang menyaksikan pantulan wajah di cermin. Beberapa aktivitas air bisa dilakukan pengunjung di danau unik ini seperti berenang, snorkeling, berperahu keliling danau, atau sekadar duduk-duduk di sejumlah gazebo. Tiket masuknya sebesar Rp10.000 per orang.

Danau ini dikelola oleh pemerintah desa setempat dan mereka melengkapinya dengan toilet dan kamar ganti. Setiap unit gazebo di sini disewakan dengan harga Rp30.000 per unit. Sedangkan untuk berperahu, kita dapat menyewanya sebesar Rp30.000 tiap perahu. Alat snorkeling pun disediakan dengan membayar sewa Rp30.000 per set.

Pengelola juga menyediakan lahan terbuka di tepi danau sebagai lokasi berkemah (camping ground). Pengunjung yang hendak berkemah dikutip biaya retribusi sebesar Rp35.000 per hari. Namun, seluruh perlengkapan berkemah harus disiapkan sendiri oleh pengunjung lantaran tidak disediakan oleh pihak pengelola.

Danau Paisu Pok tak hanya dikunjungi oleh masyarakat di sekitar Banggai Kepulauan dan Sulteng saja. Tetapi juga telah dikenal oleh wisatawan dari sejumlah kota di Indonesia serta mancanegara. Umumnya mereka tertarik dengan wujud permukaan danau yang langka karena mirip seperti cermin. Jika berkunjung ke tempat ini, disarankan melakukan perjalanan secara berombongan, mengingat daerahnya masih terpencil dan tidak terjangkau oleh sinyal seluler. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar danau agar selalu lestari. Bawalah pakaian ganti serta perbekalan yang cukup. Selamat berlibur.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.