Padang, Lenteraindonews.com -- Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sumatera Barat menggelar Pelatihan dan Pendampingan Tahap II untuk meningkatkan kapasitas pengurusnya. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari (22-26 September 2025) di Hotel Wis Padang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan Lazismu dari daerah dan kantor layanan se-Sumbar. Rabu, (23/09/20255)

Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM) Sumbar ini menghadirkan narasumber kunci dari Lazismu Pusat dan perwakilan. Hadir dalam pembukaan, Wakil Ketua Lazismu Pusat, Muarawati Nurmalinda dan Apris Sekretaris PWM Sumbar.

Pelatihan ini mencakup agenda-agenda strategis seperti review hasil pendampingan tahap pertama, pengelolaan keuangan dan kelembagaan, peningkatan pengetahuan teknis zakat, inovasi sosial, serta penyusunan rencana tindak lanjut.

Menurut Muarawati Nurmalinda,kegiatan ini merupakan amanat Rakernas Lazismu 2024, dengan Sumbar terpilih sebagai daerah percontohan.

"Sumatera Barat menjadi percontohan kita. Tahap awal hingga akhir pelatihan ini akan kita catat dengan baik untuk duplikasi ke daerah lain," ujar Muarawati.

Keberhasilan kegiatan ini menjadikan Lazismu Sumbar berhasil mencetak prestasi gemilang dengan menghimpun dana sebesar Rp 2,2 miliar hanya dalam waktu 9 bulan, melampaui target awal tahun ini yang sebesar Rp 2,1 miliar.

" Ini capaian yang cukup signifikan. Hari ini ditargetkan akan mencapai Rp 3 miliar di akhir tahun. Ini cukup luar biasa," tambah Muarawati.

Pencapaian ini juga diapresiasi oleh PWM Sumbar. APRIS menyatakan, "Kami lihat ini adalah hasil yang sangat konkret dari kegiatan pembinaan ini. Ini memperlihatkan dampak yang besar."

Lazismu menjawab  Tantangan ke Depan
Meski sukses, tantangan tetap ada. Muarawati menekankan pentingnya konsolidasi keuangan di tingkat cabang untuk terus membangun dan memelihara kepercayaan para muzaki (pemberi zakat). Ditambah lagi dengan dukungan penuh dari PWM Sumbar.

Dengan pelatihan ini, Lazismu Sumbar bertekad untuk semakin meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas dan efektivitas dalam mengelola dana umat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.(Zainal Abidin/Aldi)