Padang, Lenteraindonews.com -- Aliansi mahasiswa se Sumatera Barat melakukan aksi demo mengevaluasi kinerja satu tahun presiden Prabowo Gibran di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Barat. Aksi ini berlangsung damai dan lancar, tidak terjadi kemacetan di persimpangan jalan S Parman Padang. Kamis, (23/10/2025).
Sekitar 200an mahasiswa mamadati jalan S. Parman. Dengan suara lantang Orasi besautan silih berganti di sampaikan kepada anggota dewan. Tidak berselang lama ketua DPRD Muhidi, Sekwan Maifizon dan jajarannya turun langsung menemui para mahasiswa mendengarkan dan menampung semua aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Berbagai isu disuarakan perwakilan mahasiswa antara lain tambang ilegal, lapangan kerja sulit dan Program MBG serta kinerja para menteri.
Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk Masyarakat Kelas Bawah :
Disisi lain, salah seorang perwakilan Aliansi Mahasiswa saat diwawancarai media, Hidayatul Fikri menjelaskan,
"Seperti yang kita lihat, penempatan (Dana Program) ini sangat banyak dan kompleks. Secara konsep, program MBG ini adalah program yang sangat bagus. Tinggal bagaimana mekanisme dan sistemnya di tingkat akar rumput."
Lebih lanjut Fikri menjelaskan, "Bahkan hari ini kita mendapati oknum dalam program MBG yang menjual akses ("titik-titik") kepada konglomerat-konglomerat yang ingin menjadikan MBG ini sebagai ajang bisnis. Mereka ingin mengkolaborasikan dan mengkomersialisasikan program ini."
"Padahal, program ini jika dijalankan dengan semaksimal mungkin dan dengan sistem yang baik, saya yakin akan sangat berdampak bagi masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah."
Namun, fakta yang kita lihat hari ini justru sebaliknya. Bukan masyarakat kelas bawah yang menikmati anggarannya, tetapi digunakan oleh para elit. Beberapa elit menyelewengkan dana, hingga menyebabkan kualitas makanan yang sampai ke masyarakat buruk dan justru menimbulkan kasus keracunan.
Kami ingin menyatakan bahwa harus di evaluasi. Jangan sampai program ini hanya menjadi bentuk pergantian pemain dan pergantian penguasaan, di mana yang tetap bermain adalah orang-orang elit saja. Yang kaya tetap kaya, yang miskin tetap miskin. Inilah evaluasi yang harusnya mendorong pemerintah untuk memproyeksikan ulang program ini. Pemerintah juga harus memonitor langsung implementasi dan dampak dari MBG ini, ujar Hidayatul Fikri. (Aldi)



Posting Komentar
Posting Komentar