Padang, Lenteraindonews.com -- DPRD Sumatera Barat hari ini membahas kondisi pesantren di wilayahnya, menyoroti berbagai tantangan yang menghambat kemajuan lembaga pendidikan Islam ini. Kamis, (26/06/2025).
Paparan dari Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Ki Jal Atri Tanjung, menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi sebagai solusi utama.
Diskusi mengidentifikasi beberapa isu krusial antara lain:
- Kualitas SDM : Kebutuhan peningkatan tenaga pendidik dan kependidikan.
- Kurikulum : Belum sepenuhnya adaptif terhadap tuntutan global, perlu peninjauan ulang.
- Sarana & Prasarana : Keterbatasan fasilitas yang memadai.
- Jaminan Mutu : Sistem penjaminan mutu belum optimal.
- Kepemimpinan : Perlu penguatan profesionalisme pimpinan.
- Pendanaan : Keterbatasan finansial yang menghambat pengembangan.
- Partisipasi Masyarakat : Peran serta masyarakat belum optimal, meski diamanatkan UU.
- Solusi : Sinergi dan Kolaborasi:
Internal Seluruh elemen pesantren harus bersatu dan bekerja sama, dan sisi Eksternal Kolaborasi dengan keluarga, sekolah, masyarakat, media sosial, serta kerjasama nasional dan internasional (pertukaran pelajar, kurikulum, pendanaan, dll.) sesuai UU Pesantren.
Partisipasi aktif masyarakat, baik individu maupun organisasi, juga ditekankan sebagai faktor penting dalam mendukung pengembangan dan kemandirian pesantren.
Pembahasan ini menjadi dasar dan langkah konkret untuk menjadikan pesantren di Sumatera Barat lebih maju, berdaya saing, dan mandiri. (Aldi)
Posting Komentar
Posting Komentar